Ilmu, Tauhid Dan Ikhlas

بسم الله الرحمن الرحيم

Ilmu, Tauhid Dan Ikhlas

Ilmu itu lebih didahulukan daripada perkataan dan perbuatan.
Sebagaimana firman Allah ta’ala :

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ

[محمد:19]

“Ketauhilah, sesungguhnya tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan mintalah ampun atas dosa-dosamu.” [QS Muhammad : 16]

Firman Allah ta’ala :

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

[طه:114]

“Dan katakanlah (wahai Nabi Muhammad) tambahkanlah ilmu kepadaku.”
[QS Thaaha : 114]

Allah ta’ala memerintahkan NabiNya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta kepadaNya tambahan ilmu. Ini adalah dalil yang sangat jelas akan keutamaan menuntut ilmu.

Allah ta’ala berfirman :

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

[الزمر:9]

“Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak tahu.”
[QS Az Zumar : 9]

Allah ta’ala membedakan antara ahlul ilmi dengan selainnya. Dia menjelaskan bahwa tidaklah sama antara orang yang tahu kebenaran dengan orang yang jahil akan kebenaran.ِ

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ